Pusat Informasi Seputar Pendidikan

Ini Pengganti Ujian Nasional :Sudah Ada Sejak Era Mendikbud Nadiem Makarim: Transformasi Evaluasi Pendidikan di Indonesia

Ini Pengganti Ujian Nasional : Sudah Ada Sejak Era Mendikbud Nadiem Makarim: Transformasi Evaluasi Pendidikan di Indonesia – Ujian Nasional (UN) telah menjadi bagian dari sistem data hk pendidikan Indonesia selama bertahun-tahun.

Namun, sejak era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, UN resmi dihapus dan digantikan dengan sistem evaluasi baru yang lebih komprehensif dan relevan.

Artikel ini akan membahas pengganti Ujian Nasional, yaitu Asesmen Nasional, yang telah diterapkan sejak masa kepemimpinan Nadiem Makarim. Kami akan mengulas tujuan, manfaat, dan implementasi dari Asesmen Nasional, serta dampaknya terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Baca juga : Fasilitas dan Beasiswa di Universitas Yapis Papua

Latar Belakang Penghapusan Ujian Nasional

Penghapusan Ujian Nasional dilakukan sebagai respons terhadap berbagai kritik yang menyebutkan bahwa UN tidak mencerminkan kemampuan siswa secara menyeluruh. UN dianggap hanya mengukur kemampuan akademik siswa dalam satu waktu tertentu, tanpa memperhatikan aspek lain seperti karakter dan keterampilan1. Selain itu, UN sering kali menimbulkan stres dan tekanan yang berlebihan pada siswa1. Oleh karena itu, diperlukan sistem evaluasi yang lebih holistik dan berfokus pada pengembangan siswa secara menyeluruh.

Asesmen Nasional: Pengganti Ujian Nasional

Asesmen Nasional (AN) adalah sistem evaluasi yang diperkenalkan oleh Nadiem Makarim untuk menggantikan Ujian Nasional. AN bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di sekolah1. AN terdiri dari tiga komponen utama:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa. Literasi di sini bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga memahami dan menganalisis teks. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep matematika1.
  2. Survei Karakter: Mengukur aspek karakter siswa, seperti integritas, gotong royong, dan kemandirian. Survei ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana nilai-nilai karakter telah tertanam dalam diri siswa1.
  3. Survei Lingkungan Belajar: Mengukur kualitas lingkungan belajar di sekolah, termasuk aspek keamanan, kenyamanan, dan dukungan terhadap proses belajar mengajar1.

Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional

Asesmen Nasional memiliki beberapa tujuan dan manfaat yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia:

  1. Mengukur Kemampuan Siswa Secara Holistik: AN tidak hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi slot juga karakter dan lingkungan belajar siswa. Hal ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kualitas pendidikan1.
  2. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa1.
  3. Mengurangi Stres pada Siswa: AN dirancang untuk mengurangi tekanan yang sering kali dirasakan siswa saat menghadapi UN. AN dilakukan di tengah masa belajar, bukan di akhir, sehingga siswa tidak merasa terbebani1.
  4. Meningkatkan Kualitas Sekolah: Hasil AN digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas sekolah. Sekolah dapat mengetahui area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan program yang lebih baik untuk mendukung proses belajar mengajar1.

Implementasi Asesmen Nasional

Implementasi Asesmen Nasional dilakukan secara bertahap dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan siswa. Berikut adalah langkah-langkah implementasi AN:

  1. Sosialisasi dan Pelatihan: Pemerintah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada guru dan kepala sekolah tentang tujuan, manfaat, dan cara pelaksanaan AN1.
  2. Pemilihan Peserta: Peserta AN dipilih secara acak oleh pemerintah untuk memastikan hasil yang representatif. Hal ini juga untuk mencegah manipulasi data oleh sekolah1.
  3. Pelaksanaan AN: AN dilaksanakan judi bola di sekolah dengan menggunakan komputer (ANBK). Siswa mengerjakan soal-soal AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar1.
  4. Pengolahan dan Analisis Data: Hasil AN diolah dan dianalisis oleh pemerintah untuk mengetahui kualitas pendidikan di setiap sekolah1.
  5. Pelaporan dan Tindak Lanjut: Hasil AN dilaporkan kepada sekolah dan pemerintah daerah. Sekolah menggunakan hasil tersebut untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran1.

Dampak Asesmen Nasional terhadap Pendidikan di Indonesia

Sejak diterapkan, Asesmen Nasional telah memberikan dampak positif terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Guru lebih fokus pada pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa, serta penanaman nilai-nilai karakter1.
  2. Pengurangan Stres pada Siswa: Siswa merasa lebih nyaman dan tidak terbebani dengan adanya AN yang dilakukan di tengah masa belajar1.
  3. Peningkatan Kualitas Sekolah: Sekolah lebih proaktif dalam meningkatkan kualitas lingkungan belajar dan proses pembelajaran1.
  4. Evaluasi yang Lebih Komprehensif: Pemerintah memiliki data yang lebih lengkap dan akurat tentang kualitas pendidikan di setiap sekolah, sehingga dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat1.

Kesimpulan

Penggantian Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. AN memberikan evaluasi yang lebih holistik dan komprehensif, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengurangi stres pada siswa. Dengan implementasi yang baik, diharapkan AN dapat membawa perubahan positif bagi sistem pendidikan di Indonesia.

Exit mobile version